MANEJEMEN SUMBERDAYA(BIAYA DAN SARANA
PRASARANA)DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : ManejemenPendidikan Islam
Dosen Pengampu :
DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :
1. Warsito ( 2014472014 )
2. Khoirul Khobir ( 2014471976)
3. Zaki
Firdaus (2014471989)
SEMESTER VI
PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
TULUNGAGUNG
Mei 2017
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.serta Shalawat
dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari
pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu
terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketuasekolah Tinggi
Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung. Nurul Amin M.Ag
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan
dalam penyusunan makalah ini Afiful Ikhwan M.Pd.I.
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut
berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan,
petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a dan memohon kepada
Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah
SWT. Amin.
Dan dalam
penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan,
maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki
seperlunya.
Akhirnya saya
tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan
bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa
Robbal 'Alamin.
Tulungagung, Mei 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... .1
B. Rumusan Masalah...................................................................... .2
C. Tujuan Maslah............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Pembiayaan Dan
SaranaPrasaranaPendidikan Islam............................................................................3
B. Prinsip-Prinsip Manajemen Biaya Dan Sarana Prasarana LembagaPendidikan Islam............................................................................4
C.
Proses ManajemenBiaya Dan SaranaPrasarana LembagaPendidikan Islam............................................................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
Sistem pendidikan merupakan
rangkaian-rangkaian dari sub system atau unsur-unsur pendidikan yang saling
terkait dalam mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum, materi,
metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya.
Keberadaan satu unsur membutuhkan keberadaan unsur lain, tanpa keberadaan salah
satu diantara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga
mengalami kegagalan.
Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan
dalam proses pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen-komponen yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidikan, proses
pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bias mengagalkan
pendidikan. Suatu kejadian yang mesti dihindari oleh semua pihak yang terlibat
dalam pendidikan Proses pendidikan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan.
Agar tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai
maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan tujuan
pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan,
kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dominan. Sebab didalam proses
pembelajaran itulah terjadinya interialisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya
maupun norma-norma secara langsung. Karena itu, kegiatan belajar mengajar
merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk
itu perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif
agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut proses itu.
Untuk mewujudkan pendidikan yang
berkualitas, perlu adanya pengelolaan secara menyeluruh dan profesional
terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga pendidikan. Salah satu sumberdaya
yang perlu dikelola dengan baik dalam lembaga pendidikan adalah masalah keuangan.
Dalam konteks ini
keuangan merupakan sumber dana yang
sangat diperlukan sekolah sebagai alat untuk melengkapi perlengkapan berbagai
sarana dan prasarana pembelajaran disekolah.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan masalah yang
dapat penulis sampaikan antara lain :
1. Apa pengertian manajemen sarana prasarana dan keuangan pendidikan
(sekolah).
2. Apa prinsip prinsip pengelolaan manajemen sarana prasarana dan keuangan pendidikan.
3. Dari mana saja sumber-sumber manajemen sarana prasarana dan keuangan Sekolah?
C.
Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas
maka tujuan pembahasan yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen sarana prasarana pengelolaan keuangan
pendidikan.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen sarana prasarana dan pengelolaan
keuangan pendidikan.
3. Untuk mengetahui proses manajemen sarana prasarana dan pengelolaan keuangan
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Pembiayaan Dan
SaranaPrasaranaPendidikan Islam
Manajemen
keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana
yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Menurut
Depdiknas bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan
keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban
dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Sedangkan masalah sarana pendidikan
adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang
bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar, efektif, teratur dan efisien.[1]
Misalnya: gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat media pengajaran.
Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran. Seperti halaman,
kebun, taman, jalan menuju madrasah , tetapi jika dimanfaatkan secara langsung
untuk proses belajar mengajar, seperti taman madrasah untuk pengajaran biologi,
halaman madrasah sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana
pendidikan.
Manajemen sarana prasarana dapat
diartikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana
pendidikan secara efektif dan efisien.[2]
Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada harus
didaya gunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran. Pengelolaan
sarana dan prasarana tersebut dimaksudkan agar penggunaannya bisa berjalan
dengan efektif dan efisien.
Manajemen sarana dan prasarana
pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar
dapat memberikan kontribusi pada proses pendidikan secara optimal dan berarti.
Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan,
penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.[3]
Sarana dan prasarana pendidikan itu dalam
lembaga pendidikan Islam sebaiknya dikeloladengan sebaik mungkin dengan
mengikuti kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:
a.
Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat
dan awet.
b.
Rapi, indah, bersih, anggun, dan asri
sehingga menyejukkan pandangan dan perasaan siapa pun yang memasuki komplek
lembaga pendidikan Islam.
c.
Kreatif, inovatif, responsif dan
bervariasi sehingga dapat merangsang timbulnya imajinasi peserta didik.
d.
Memiliki jangkauan waktu yang panjang melalui perencanaan yang matang
untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan.
e.
Memiliki tempat khusus untuk beribadah
maupun pelaksanaan kegiatan sosio-religius seperti mushalla atau masjid.[4]
B. Prinsip-Prinsip Manajemen Biaya Dan Sarana Prasarana LembagaPendidikan Islam
1. Prinsip Pengelolaan Keuangan
Disekolah
Secara umum
penggunaan keuangan pada lembaga pendidikan islam didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut : pertama, hemat, tidak mewah, efisien,
dan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, terarah dan terkendali sesuai dengan
rencana program atau kegiatan. Ketiga, keharusan penggunaan kemampuan.
Namun di sini penulis akan menjabarkan secara lebih terperinci mulai dari tahap
perencanaan hingga pada tahap laporan maupun pengawasan.
a) Prinsip
perencanaan
Implementasi prinsip-prinsip keuangan
pada pendidikan, khususnya dilingkungan lembaga pendidikan islam swasta
dan pondok pesantren maka untuk sumber dana sekolah tidak hanya diperoleh
dari anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau penyandang dana tetap saja,
tetapi dari sumber dan dari beberapa komponen diatas. Untuk itu di lembaga
pendidikan islam sebenarnya juga perlu dibentuk organisasi orang tua santri
atau siswa yang implementasinya dilakukan denan membentuk komite atau majelis .
Komite atau majelis tersebut beranggotakan wakil wali santri atau murid, tokoh
masyarakat, pengelola, wakil pemerintah dan wakil ilmuwan/ ulama diluar lembaga
dan dapat juga memasukkan kalangan dunia usaha dan industri.
Jika dalam suatu lembaga pendidikan islam RAPBS
disusun oleh kepala sekolah/madrasah, maka kepala sekolah/madrasah harus mampu
dalam menyusun dan mengetahui sumber-sumber dana yang
merupakan sumberdaya sekolah.[5]
b) Prinsip
pelaksanaan
Setelah dana didapatkan melalui perencanaan
yang baik, maka manajer lembaga pendidikan islam harus berusaha
mengembangkannya melalui usaha-usaha produktif agar uang
tidak mandek atau habis.[6]
Hal tersebut dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian dan tentunya
harus berbagi dengan alokasi dana yang akan dipakai buat operasional atau
keberlangsungan lembaga dan pengadaan saran pra sarana lembaga. Kepala sekolah
sebagai manajer berfungsi sebagai penentu yang berhak untuk memerintahkan
pembayaran.
c) Prinsip
pelaporan dan pengawasan
Semua
pengeluaran keuangan di lembaga pendidikan islam dari sumber manapun harus
dipertanggung jawabkan, hal tersebut merupakan bentuk transparansi dalam
pengelolaan keuangan. Namun demikian prinsip transparansi dan kejujuran dalam
pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan dengan
pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh bendaharawan
2.
Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Islam
Dalam mengelola sarana dan prasarana
sekolah terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bias tercapai dengan
maksimal. Menurut Bafadal prinsip-prinsip tersebut antara lain:[7]
a.
Prinsip pencapaian tujuan
Pada dasarnya manajemen perlengkapan
sekolah di lakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan
kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat di
katakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat,
pada sat seorang personel sekolah akan menggunakannya.
b. Prinsip Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi semua
kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah di lakukan dengan perencanaan
yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan
harga yang relatif murah.
c.
Prinsip Administratif
Yaitu manajemen
sarana dan prasarana disekolah harus selalu memperhatikan undang-undang,
instruksi, dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang.
d.
Prinsip kejelasan tanggung jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya
kelembagaan pendidikan yang sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana
dan prasarananya sangat banyak sehingga manajemennya melibatkan banyak orang..
Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang
terlibat itu perlu di deskripsikan dengan jelas.
C.
Proses ManajemenBiaya Dan SaranaPrasarana LembagaPendidikan Islam
1.
Proses Manajemen Biaya/ Keuagan
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang
menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen komponen
lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan
biaya. Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di
dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana
pengeluaran keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat
dengan pola perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi
keuangan, line of business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi
pengelola, dan skill para pejabat pengelola.
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
1) Perencanaan anggaran
2) Strategi mencari sumber dana sekolah
3) Penggunaan keuangan sekolah
4) Pengawasan dan evaluasi anggaran
5) Pertanggungjawaban
Pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah diatur dalam Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Ada beberapa hal yang
berhubungan dengan penyusunan RAPBS, antara lain:
a.
Penerimaan
b.
Penggunaan
c.
Pertanggungjawaban
2. Proses Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan Islam
Manajemen sarana dan prasarana
pendidikan disekolah berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas pengadaan,
pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan
sarana dan prasarana pendidikan islam. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya
suatu proses dan keahlian di dalam mengelolanya.
Dan tindakan prefentif yang tepat akan sangat berguna bagi instansi.
Dalam pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan agar dalam kondisi siap pakai, diperlukan tugas khusus
yang menanganinya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu guru dalam mempersiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan, utamanya yang berkaitan erat dengan sarana dan
prasarana yang menunjangsebagaiberikut:
a.
Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Islam
Perencanaan sarana dan
prasarana pendidikan islam merupakan suatu proses analisis dan penetapan
kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga muncullah istilah
kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang menunjang. Dalam proses
perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan
karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan
kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya. Berkaiatan dengan ini
Jones menjelaskan bahwa perencanaan
pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali dengan analisis
jenis pengalaman pendidikan yang diprogramkan di sekolah
b.
Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Sekolah
Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah pada hakekatnya adalah kelanjutan dari program
perencanaan yang telah disusun sekolah sebelumnya.
c. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana
Pendidikan
Inventarisasi dapat diartikan
sebagai pencatatan dan penyusunan barang-barang milik negara secara sistematis,
tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan taau pedoman-pedoman yang
berlaku.
d. Pengawasan Dan Pemeliharaan Sarana
Dan Prasarana Pendidikan Di Sekolah
Pengawasan merupakan salah satu
fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan
dengan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik
dalam pemeliharaan atau pemberdayaan. Pengawasan (control) terhadap sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh pimpinan
dalam membantu personel sekolah untuk menjaga atau memelihara, dan memanfaatkan
sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses
pembelajaran di sekolah.[8]
e. Penghapusan Sarana Dan Prasarana
Pendidikan.
Pengahapusan sarana dan prasarana
pendidikan adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik lembaga (bisa juga
milik negara) dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan
sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan
secara efektif.
manajemen
keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggung jawaban keuangan sekolah
2.
Prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan
Islam meliputi: a) prinsip pencapaian tujuan, b) prinsip efisiensi, c) prinsip
administratif, d) prinsip kejelasan tanggung jawab,.
3.
Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam berkaitan erat dengan : a. Perencanaan sarana
dan prasarana pendidikan islam. b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
islam. c. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam. d. Pengawasan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam. e. Pengahapusan sarana
dan prasarana sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyorini.2009. Manajemen Pendidikan Islam:
Konsep, strategi, dan Aplikasi.Yogyakarta: Teras
Qomar, Mujamil. 2008. Manajemen
Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta:
Erlangga
Arikunto, Suharsimi, dan Lia Yuliana,. 2008.Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media,
Mulyasa,. 2002.Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep,
strategi, dan Implementasi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,
Qomar, Mujamil,. 2005.Epistemologi Pendidikan Islam dari
Metode Rasional Hingga Metode Kritik, Jakarta: Erlangga
Qomar, Mujamil, .2000.Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga
Sulistyorini,
.2006.Manajemen Pendidikan Islam, Surabaya: Elkaf
[1]Suharsimi
Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya
Media, 2008), 273
[2]Sulistyorini, Manajemen
Pendidikan Islam, (Surabaya: Elkaf, 2006), 85
[3]Mulyasa, Manajemen
Berbasis Sekolah: Konsep, strategi, dan Implementasi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2002),49-50
[4]Mujamil Qomar, Manajemen
Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), 171
[5]Sulistyorini , Manajemen…………….hal 132
[6]Mujamil , Manajemen…………………hal 168
Tidak ada komentar:
Posting Komentar