Sabtu, 27 Mei 2017

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM



MANEJEMEN SUMBERDAYA(BIAYA DAN SARANA PRASARANA)DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
                                                  MAKALAH                                   
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : ManejemenPendidikan Islam
Dosen Pengampu :
 DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I



Oleh :
                                                        1. Warsito ( 2014472014 )
                                           2.  Khoirul Khobir ( 2014471976)
                                           3.  Zaki Firdaus     (2014471989)


SEMESTER VI
PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
TULUNGAGUNG
 Mei 2017

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.serta Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.      Ketuasekolah Tinggi Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung. Nurul Amin M.Ag
2.      Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Afiful Ikhwan M.Pd.I.
3.      Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.


Tulungagung, Mei 2016

Penyusun


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL           
KATA PENGANTAR        
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................... .1
B.     Rumusan Masalah......................................................................     .2
C.     Tujuan Maslah...............................................................................   2
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen Pembiayaan Dan SaranaPrasaranaPendidikan Islam............................................................................3
B.     Prinsip-Prinsip Manajemen Biaya Dan Sarana Prasarana LembagaPendidikan Islam............................................................................4
C.     Proses ManajemenBiaya Dan SaranaPrasarana LembagaPendidikan Islam............................................................................8

BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................11
DAFTAR  PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar BelakangMasalah
Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub system atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya. Keberadaan satu unsur membutuhkan keberadaan unsur lain, tanpa keberadaan salah satu diantara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga mengalami kegagalan.
 Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bias mengagalkan pendidikan. Suatu kejadian yang mesti dihindari oleh semua pihak yang terlibat dalam pendidikan Proses pendidikan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
 Agar tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan tujuan pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor  yang dominan. Sebab didalam proses pembelajaran itulah terjadinya interialisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Karena itu, kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut proses itu.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan secara menyeluruh dan profesional terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga pendidikan. Salah satu sumberdaya yang perlu dikelola dengan baik dalam lembaga pendidikan adalah masalah keuangan. Dalam konteks ini

keuangan merupakan sumber dana yang sangat diperlukan sekolah sebagai alat untuk melengkapi perlengkapan berbagai sarana dan prasarana pembelajaran disekolah.

B.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain :
1.       Apa pengertian manajemen sarana prasarana dan keuangan pendidikan (sekolah).
2.       Apa prinsip prinsip pengelolaan manajemen sarana prasarana dan keuangan pendidikan.
3.       Dari mana saja sumber-sumber manajemen sarana prasarana dan keuangan Sekolah?

C.      Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasan yaitu:
1.       Untuk mengetahui pengertian manajemen sarana prasarana pengelolaan keuangan pendidikan.
2.       Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen sarana prasarana dan pengelolaan keuangan pendidikan.
3.       Untuk mengetahui proses manajemen sarana prasarana dan pengelolaan keuangan pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Manajemen Pembiayaan Dan SaranaPrasaranaPendidikan Islam

Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan  berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.  Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Menurut Depdiknas bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan  Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Sedangkan masalah sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, efektif, teratur dan efisien.[1] Misalnya: gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran. Seperti halaman, kebun, taman, jalan menuju madrasah , tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman madrasah untuk pengajaran biologi, halaman madrasah sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.

Manajemen sarana prasarana dapat diartikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.[2] Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada harus didaya gunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran. Pengelolaan sarana dan prasarana tersebut dimaksudkan agar penggunaannya bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi pada proses pendidikan secara optimal dan berarti. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.[3]
Sarana dan prasarana pendidikan itu dalam lembaga pendidikan Islam sebaiknya dikeloladengan sebaik mungkin dengan mengikuti kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:
a.       Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet.
b.      Rapi, indah, bersih, anggun, dan asri sehingga menyejukkan pandangan dan perasaan siapa pun yang memasuki komplek lembaga pendidikan Islam.
c.       Kreatif, inovatif, responsif dan bervariasi sehingga dapat merangsang timbulnya imajinasi peserta didik.
d.      Memiliki jangkauan waktu  yang panjang melalui perencanaan yang matang untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan.
e.       Memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan kegiatan sosio-religius seperti mushalla atau masjid.[4]

B.     Prinsip-Prinsip Manajemen Biaya Dan Sarana Prasarana LembagaPendidikan Islam

1.      Prinsip Pengelolaan Keuangan Disekolah

Secara umum penggunaan keuangan pada lembaga pendidikan islam didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut : pertama, hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program atau kegiatan. Ketiga, keharusan penggunaan kemampuan. Namun di sini penulis akan menjabarkan secara lebih terperinci mulai dari tahap perencanaan hingga pada tahap laporan maupun pengawasan. 



a)      Prinsip perencanaan
Implementasi prinsip-prinsip keuangan  pada pendidikan, khususnya dilingkungan lembaga pendidikan islam swasta dan pondok pesantren  maka untuk sumber dana sekolah tidak hanya diperoleh dari anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau penyandang dana tetap saja, tetapi dari sumber dan dari beberapa komponen diatas. Untuk itu di lembaga pendidikan islam sebenarnya juga perlu dibentuk organisasi orang tua santri atau siswa yang implementasinya dilakukan denan membentuk komite atau majelis . Komite atau majelis tersebut beranggotakan wakil wali santri atau murid, tokoh masyarakat, pengelola, wakil pemerintah dan wakil ilmuwan/ ulama diluar lembaga dan dapat juga memasukkan kalangan dunia usaha dan industri.
Jika dalam suatu lembaga pendidikan islam RAPBS disusun oleh kepala sekolah/madrasah, maka kepala sekolah/madrasah harus mampu dalam menyusun dan mengetahui sumber-sumber dana yang merupakan sumberdaya sekolah.[5]
b)      Prinsip pelaksanaan
Setelah dana didapatkan melalui perencanaan yang baik, maka manajer lembaga pendidikan islam harus berusaha mengembangkannya melalui usaha-usaha produktif agar uang tidak mandek atau habis.[6] Hal tersebut dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian dan tentunya harus berbagi dengan alokasi dana yang akan dipakai buat operasional atau keberlangsungan lembaga dan pengadaan saran pra sarana lembaga. Kepala sekolah sebagai manajer berfungsi sebagai penentu yang berhak untuk memerintahkan pembayaran.

c)      Prinsip pelaporan dan pengawasan
Semua pengeluaran keuangan di lembaga pendidikan islam dari sumber manapun harus dipertanggung jawabkan, hal tersebut merupakan bentuk transparansi dalam pengelolaan keuangan. Namun demikian prinsip transparansi dan kejujuran dalam pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan dengan pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh bendaharawan

2.       Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam

Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bias tercapai dengan maksimal. Menurut Bafadal prinsip-prinsip tersebut antara lain:[7]
a.      Prinsip pencapaian tujuan
Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah di lakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat di katakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada sat seorang personel sekolah akan menggunakannya.
b.      Prinsip Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah di lakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah.
c.       Prinsip Administratif
Yaitu manajemen sarana dan prasarana disekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, instruksi, dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang.
d.      Prinsip kejelasan tanggung jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya kelembagaan pendidikan yang sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga manajemennya melibatkan banyak orang.. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu di deskripsikan dengan jelas.


C.    Proses ManajemenBiaya Dan SaranaPrasarana LembagaPendidikan Islam

1.      Proses Manajemen Biaya/ Keuagan
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya. Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana pengeluaran keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat dengan pola perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan, line of business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para pejabat pengelola.
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
1)      Perencanaan anggaran
2)      Strategi mencari sumber dana sekolah
3)      Penggunaan keuangan sekolah
4)      Pengawasan dan evaluasi anggaran
5)      Pertanggungjawaban
Pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah diatur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Ada beberapa hal yang berhubungan dengan penyusunan RAPBS, antara lain:
a.       Penerimaan
b.      Penggunaan
c.       Pertanggungjawaban

2.      Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam   
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan disekolah berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan islam. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan keahlian  di dalam mengelolanya. Dan tindakan prefentif yang tepat akan sangat berguna bagi instansi.
Dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan agar dalam kondisi siap pakai, diperlukan tugas khusus yang menanganinya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu guru dalam mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, utamanya yang berkaitan erat dengan sarana dan prasarana yang menunjangsebagaiberikut:
a.      Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Islam
                      Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam merupakan suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya. Berkaiatan dengan ini Jones  menjelaskan bahwa perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali dengan analisis jenis pengalaman pendidikan yang diprogramkan di sekolah
b.      Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Sekolah
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah pada hakekatnya adalah kelanjutan dari program perencanaan yang telah disusun sekolah sebelumnya. 
c.       Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan dan penyusunan barang-barang milik negara secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan taau pedoman-pedoman yang berlaku.
d.      Pengawasan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Sekolah
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam pemeliharaan atau pemberdayaan. Pengawasan (control) terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh pimpinan dalam membantu personel sekolah untuk menjaga atau memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.[8]
e.       Penghapusan Sarana Dan Prasarana Pendidikan.
Pengahapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik lembaga (bisa juga milik negara) dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.


BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
1.      Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif.
manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan sekolah
2.      Prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam meliputi: a) prinsip pencapaian tujuan, b) prinsip efisiensi, c) prinsip administratif, d) prinsip kejelasan tanggung jawab,.
3.      Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam  berkaitan erat dengan : a. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam. b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam. c. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam. d. Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam. e. Pengahapusan sarana dan prasarana sekolah.


DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyorini.2009. Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, strategi, dan Aplikasi.Yogyakarta: Teras

Qomar, Mujamil. 2008. Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi, dan Lia Yuliana,. 2008.Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media,
Mulyasa,. 2002.Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, strategi, dan Implementasi, Bandung: PT Remaja  Rosdakarya,
Qomar, Mujamil,. 2005.Epistemologi Pendidikan Islam dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik, Jakarta: Erlangga
Qomar, Mujamil, .2000.Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga
Sulistyorini, .2006.Manajemen Pendidikan Islam, Surabaya: Elkaf
           
           



[1]Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), 273
[2]Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya: Elkaf, 2006), 85
[3]Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, strategi, dan Implementasi, (Bandung: PT Remaja  Rosdakarya, 2002),49-50
[4]Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), 171
[5]Sulistyorini , Manajemen…………….hal 132
[6]Mujamil , Manajemen…………………hal 168
[7]Sulistyorini, Manajemen……..……hal87
[8]Mujamil, Manajemen………,hal 175